Belajar berbagi cerita dan pengetahuan yang saya punya | Travel Blogger Wanna Be and Dota Addict

Thursday, August 3, 2017

Surga di Balik Bukit? Wedi Ireng Banyuwangi


Lagi mikir keras maksudnya bukit yang mana ya? yang pasti bukan bukit kembar yang itu loh hahahaha. Hai gaes... kali ini saya dan teman teman bakal main ke wilayah paling timur di pulau jawa. Di Kabupaten Banyuwangi banyak sekali tempat wisata yang bisa teman explore, kalau suka main ke gunung bisa pergi Gunung Ijen. Kalau suka main air kamu bisa pergi ke pulau merah, teluk ijo atau ke wedi ireng ini yang bakal kita tuju. Sebenarnya masih banyak coba googling aja lah hahaha.

Jam 6 pagi sudah ready di jemput mas bima, berhubung dia bawak sepeda koplingan, ya saya suruh dia nyetir, lah wong saya nggk bisa bawak sepeda kopling hahaha. Dari rumah langsung menuju tempat kumpul, disana sudah ada Tanto, Gayuh dan Cacak Agus sekalian cari makanan yang bakal dimakan di gumitir perbatasan banyuwangi. Katanya tanto disana makanan mahal? iyo tah lek?



Berhenti dulu di patung selamat datang Kabupaten Banyuwangi, sekalian istirahat dan makan. Sebenarnya kita masih bingun mau main ke pulau merah atau ke wedi ireng. Jalurnya sih sama, kalau wedi ireng itu mau masuk ke pulau merah kita belok jalan terus. Meskipun saya sendiri belum pernah main ke pulau merah, kita sepakat untuk pergi ke pantai wedi ireng. Katanya di pulau merah cuman ada gunung gede satu, coba kembang hahahaha serta hamparan pantai yang luas. Selain itu mereka juga pernah main kesana, jadi kita bakal main ke pantai yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Sudah puas ambil foto selfie di patung gandrung, kita melanjutkan perjalanan dengan cacak agus memimpin di depan.

Menurut google map jaraknya 70 kilometer lebih dan membutuhkan waktu 2 jam.

Kalau kalian ikuti google map bakal kebablas sampai ke tempat nelayan, embuh opo iku jenenge lali aku, pokok'e akeh kapal nelayannya disana. Sebenernya ada tempat pemberhentian sebelum gapura itu ke kanan kalau nggk salah. Ada tulisan parkir untuk roda dua, berhubung opo jarene GPS kita kebablas kesini. Tanyalah kita kewarga sekitar disana untuk titip parkir sepeda sama arah untuk ke wedi ireng.




cacak agus

Ada dua opsi untuk menuju surga di balik bukit, bisa naik kapal seharga 50 ribu perkelapa, itu sudah termasuk pulang pergi atau memilih jalur darat hahaha. Lah kene iki traveler kere, yo wes lewat jalur darat yang mewajibkan kita untuk nyebrang air yang lumayan dalam. Kira kira dalamnya selutut orang dewasa




Sehabis nyebrang, kita masih harus mendaki gunung melewati lembah hahahaha. Kita bakal masuk ke hutan, tapi udah ada jalannya kok, jadi nggk bakal kesasar. Kalau punya duit lebih sih enak naik kapal aja, dari pada jalan kaki naik turun bukit. Perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar setengah jam.



Selamat Datang di Surga di Balik Bukit




Pasti heran kan? Wedi Ireng kok pasirnya putih? Sama! Kalau dalam bahasa jawa itu Wedi artinya Pasir atau Takut, kalah Ireng itu Hitam, jadi bisa di artikan Pasir yang Hitam atau Takut Hitam? Kalau main di pantai lama yo gosong pisan rek. Tapi yo wes lah, dinikmati bae.

Karena kita kesininya bukan pas hari libur, jadi pantai ini sepi banget. Bukan sepi lagi sih, ya cuman orang berlima ini yang ada dipantai, jadi serasa punya pantai sendiri hahahaha. Eh tapi ada orang lain yang lagi buka warung sama satu orang lagi yang sedang membuat tatanan batu bertuliskan pantai wedi ireng buat spot foto. Kalau pas hari libur itu ada biaya masuk, kalau nggk salah sih cuman 10 ribu. Sek yo tak selfie disek rek hahaha

Tanto, Gayuh, Cacak Agus, Bima, dan Saya Sendiri
Bim lek gawe golek dino iku seng bener cuk!




Sudah cukup ambil fotonya kita istirahat terlebih dahulu sambil menikmati pemandangan pantai yang indah ditemani gemericik suara ombak dan hembusan angin yang menyejukkan asekkk hahaha. 

 Nggk seru rasanya kalau main ke pantai kalah nggk sekalian mandi. Buat kalian yang nggk bisa berenang jangan kuwatir, disini ombaknya tenang dan tidak begitu dalam. Asal jangan ketengah aja ya gaes, aku yo wedi hahaha. Kalau hanyut siapa yang mau nolong? orang pada nggk bisa beranang semua hahaha.



Nggk kerasa udah hampir 1 jam main air istirahat dulu, untungnya disini ada satu warung yang masih buka. Soalnya emang nggk bawak persiapan makanan lagi, udah abis di pemberhentian pertama tadi. Akhirnya kita pesen 5 mie instan dan kopi, untuk mienya 6 ribu dan kopinya 3 ribu.






Dia adalah Pak Wagiman, salah satu warga sekitar yang membuat tempat ini jadi indah. Mulai menata batu dan diberi tulisan, gubuk, ayunan beliau yang membuat. Saya juga sempat tanya kenapa pantai ini dinamakan pantai wedi ireng, padahal pasirnya putih. Ternyata memang ada pasir hitamnya, tepat di balik karang yang ada gubuk mininya. Jadi wedi ireng itu artinya pasir hitam bukan takut hitam hahahaha.




Sekarang saya sama cacak agus akan membuktikan apa benar pasir disana hitam? Harap untuk berhati hati ketika melewati batu karang ini ya gaes.



Oke gaes, sampai disini perjalan kita. Terima kasih sudah mau buang waktu kalian buat baca blog yang nggk jelas ini hahaha. Sampai jumpa lagi bye ^^



Kumpulan foto jepretan mas Tanto :

















Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Surga di Balik Bukit? Wedi Ireng Banyuwangi

4 komentar:

  1. Bannernya bikin saya senyum-senyum sendiri haha. Mantap mas

    ReplyDelete
  2. duh,, jadi pengen ke sana nih gan :'v tapi ntah kapan..pemandangannya uh,, banget ^_^

    ReplyDelete

Blogger bijak meninggalkan jejak.
Komentar di blog ini GRATIS!